Sejarah Singkat
Kuala Lumpur bermula dari sebuah kampung kecil yang berlokasi di Lembah Klang, tepatnya di antara sungai Gombak dan Klang. Pada tahun 1857, Sultan Abdul Somad dari Negeri Selangor Darul Ehsan mengundang 87 orang Tionghoa Hakka yang bisa dibayar murah untuk mencari timah disana, tetapi 69 orang diantaranya wafat karena penyakit. Saat itu, makin banyak orang Melayu dan Mandailing yang datang ke Kuala Lumpur. Kemudian, Sultan melantik Haji Abdullah Hukum sebagai Ketua Kampung Kuala Lumpur bergelar Tuk Dagang Dianjuk.
Haji Abdullah Hukum berasal dari suku Kerinci dan sebagai kepala Kampung, ia memperbesar dan memperbaiki infrastruktur di Kuala Lumpur dengan dukungan para pedagang Minang. Menurut beliau, saat itu ekonominya kuat di Kuala Lumpur adalah orang-orang Minang seperti Haji Abdul Gani dari Air Bangis. Kuala Lumpur yang semakin besar membuat semakin banyak orang Tionghoa yang datang.
Inggris kemudian merasa perlu menunjuk Kapitan Cina untuk Kuala Lumpur. Kapitan Cina yang pertama adalah seorang Hakka bernama Hiu Siew namun Kapitan Cina yang paling berjasa mengubah Kuala Lumpur menjadi kota besar yang modern adalah Kapitan Cina Ketiga yakni Yap Ah Loy. Pria Hakka ini memperoleh keuntungan dari perdagangan Opium dan menjadi modal untuk memajukan Kuala Lumpur.
Usaha Yap Ah Loy membuat pada tahun 1880, Kuala Lumpur dijadikan Ibukota baru Selangor Darul Ehsan dan pada 1957 menjadi Ibukota Persekutuan Tanah Melayu (cikal bakal Federasi Malaysia).
Rencana Perjalanan
Hari Pertama: Tiba di Kuala Lumpur – KL Sentral – Dataran Merdeka – Menara Petronas
Anda akan dijemput oleh tim Neosphere di Bandara Internasional Kuala Lumpur setelah pesawat Anda mendarat. Setelah itu, rombongan akan berangkat dengan kereta api menuju KL Sentral, sebuah stasiun transit raksasa yang menghubungkan Kuala Lumpur dan sekitarnya. Setelah makan siang, rombongan akan berangkat menuju Stasiun Masjid Jamek menggunakan LRT. Setelah sampai di stasiun, rombongan akan mengunjungi Masjid Jamek, Dataran Merdeka, Katedral Santa Maria, dan sekitarnya. Selanjutnya, peserta akan mengunjungi Pecinan Petaling dimana rombongan akan disambut dengan suasana pasar tradisional Tionghoa. Setelah itu, rombongan menuju hotel di Bukit Bintang untuk istirahat atau menikmati suasana megahnya malam Kuala Lumpur.
Hari Kedua: Batu Caves – Dataran Tinggi Genting
Pagi hari, selepas sarapan, rombongan bersiap untuk berangkat menuju Batu Caves menggunakan kereta api. Setelah menikmati suasana Batu Caves, rombongan akan menuju Dataran Tinggi Genting menggunakan kereta kabel. Sesampainya di Dataran Tinggi Genting, peserta bebas berkeliling untuk menikmati suasana atau bermain di kasino. Malam harinya, rombongan pulang ke hotel di Bukit Bintang.
Hari Ketiga: Keliling Kuala Lumpur – Pulang ke Indonesia
Pada hari ketiga, peserta bebas berkeliling Kuala Lumpur. Siang atau sore hari, rombongan akan melanjutkan perjalanan pulang ke Indonesia.
Biaya Pendaftaran Public Tour
Rp2.000.000,- per peserta
(Minimal peserta 3 orang)
Biaya sudah termasuk:
- Penginapan dan hotel;
- Sarapan dan makan siang;
- Ongkos transportasi;
- Tiket masuk di lokasi wisata;
- Ongkos Pemandu Wisata;
Biaya belum termasuk:
- Tiket pesawat menuju Kuala Lumpur;
- Asuransi pribadi;
- Pengeluaran pribadi selama perjalanan.
Untuk melakukan pendaftaran atau mengubah rencana perjalanan, segera hubungi WhatsApp kami: 0859-4669-7450